Kurun waktu tanpa persuaan, kau tersebut sebagai masa lalu … sebuah tempat persinggahan dengan kopi-kopi hangat dan dedak-dedaknya yang tersisa.
Dulu katamu, sedu sedan dan air mata itu menetes ke sisi lain dari hati. Adapun kertas dan tinta yang terbuang, berawal dari prahara di sebelah dalam dada. Maka, bicaralah ke dada milik diri. Niscaya keluhnya bermuara di sana …
Kini, waktu memikul usia yang semakin tua dan renta. Namun tak pernah selelah nafasku yang disinggahi rindu …
Bandung, 10 Juni 2010
–HENDRA WIBAWA IBN TATO WANGSA WIDJAJA—
saya malah lupa … ha ha ha …pokoknya diposting ulang … he he he …
ini lhoo.. =phttp://hwwibntato.multiply.com/journal/item/3kan ada tanggalnya
ha ha ha …iya, saya catat itu …biar sama dengan tanggal blog yang lama …