Kau lembut seperti lumut, merintis lengas di keringnya pemikiranku, melapukkan kerasnya perangai dan aksaraku …
Bandung, 30 September 2011
–Hendra Wibawa Ibn Tato Wangsa Widjaja–
Kau lembut seperti lumut, merintis lengas di keringnya pemikiranku, melapukkan kerasnya perangai dan aksaraku …
Bandung, 30 September 2011
–Hendra Wibawa Ibn Tato Wangsa Widjaja–
Hahaha… Awas yakok jd inget kisah ttg seorang lelaki yg memberi buku kumpulan puisinya kpd gadis yg dicintainya, lalu puisi2 dlm buku itu dipakai kakak gadis itu utk merayu gadis yg ditaksirnya. Hahahaajd kalo dipikir lg, ide buku puisi itu bukan ide bagus. Lbh baik seperti kata vivi, sok geura! Cinta bukan tinta dan kata, tp tindakan nyata. Weeks… Xixixii
wah, ada-ada saja kisah manusia itu, ya … he he he …
plak! plak! plak …!tertampar bertampar-tampar … he he he …
Lgs kabuurr, sblm ditampar balikkk… Hihihii
di alis mataku, hanya tergantung akan dikau, di kaca mataku, hanya terpancar wajah dikau … diaksara kalbuku, hanya ukiran namamu yang kusulam dgn warna2 pelangi ;-)hehehehe ….
kejaaaarrr …! he he he …
wah, ucapan yang romantis … he he he …beberapa macam benang harus Aisya habiskan untuk menyulam namanya, ya …
ada yang sedang jatuh cinta kah….?
iya, ada yang sedang jatuh cinta … he he he …
sebarkan virus-virus cinta….hihihi….
harus sedia kaspersky dan smadav untuk menanggulanginya … he he he …
waaaaaaaaahh 102 nih…:))
sekarang malah 103 … he he he …
😀
tersenyum … he he he …