Syaikh Akram Muhammad Ziyadah –hafizhahullah …
Sumber dari sini: http://ziyadeh.com/node/1847
السؤال: حديث ان الله عز وجل جعل الرحمة 100 فجعل عنده 99 وانزل واحدة فهل هذه الرحمة هي صفة الرحمة الملازمة للذات ام هي مخلوقة ؟؟
Syaikh Akram Muhammad Ziyadah –hafizhahullah– ditanya:
Hadits bahwa Allah ‘azza wa jalla menjadikan seratus rahmat lalu menyimpan yang sembilan-puluh-sembilan di sisi-Nya dan menurunkan yang satu (kepada makhluk di dunia). Apakah rahmat yang dimaksud (dalam hadits) ini merupakan sifat yang melekat pada dzat-Nya ataukah merupakan makhluk?
الجواب: الحمد لله والصلاة والسلام على رسوله الكريم
الرحمة التي أنزلها ـ سبحانه ـ مخلوقة، وهي الملازمة للمخلوقين.
والرحمات التسع والتسعون التي ادخرها لعباده رحمات مخلوقة أيضاً تصيبهم في الآخرة وأما الرحمة التي هي صفة الذات فلا يعلم كنهها إلا هو ـ سبحانه ـ لأنه:
(ليس كمثله شيء وهو السميع البصير) في أي شيء من صفاته سبحانه
Alhamdulillah, wash shalatu was salamu ‘ala rasulillahil karim …
Rahmat yang diturunkan Allah –subhanahu– (seperti yang disebutkan dalam hadits tersebut) adalah makhluk, dan rahmat tersebut melekat pada diri para makhluk. (Demikian pula) sembilan-puluh-sembilan rahmat (lainnya) yang Allah simpan untuk para hamba-Nya, itu juga merupakan makhluk yang kelak akan didapati oleh mereka di akhirat. Adapun rahmat yang merupakan sifat dzatiyah Allah, maka tidak ada yang mengetahui hakikatnya kecuali Allah –subhanahu– karena (Allah berfirman) tentang hal yang berkaitan dengan sifat-sifat-Nya, “Tiada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
والله أعلم
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Wallahu a’lamu.
Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in …
————————————————————
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah ar-Rajihi –hafizhahullah …
Menukil dari sini: http://portal.shrajhi.com/Books/ID/286
قال الشيخ عبد العزيز بن عبج الله الراجحي:
فإن الرحمة رحمتان:
قال الشيخ عبد العزيز بن عبد الله الراجحي:
ا. رحمة هي صفة من صفات الله قائمة بذاته تليق بجلاله وعظمته.
ب. رحمة مخلوقة كما سيأتي في الحديث أن – صلى الله عليه وسلم – قال: إن الله -تعالى- قال، عن الجنة: أنت رحمتي … فهذه رحمة مخلوقة، وكما في الحديث الآخر : إن لله -تعالى- مائة رحمة، أنزل إلى الأرض رحمة واحدة فبها يتراحم الخلق، حتى إن الدابة لترفع حافرها، عن ولدها خشية أن تصيبه … وهذه الرحمة المخلوقة هي أثر من آثار رحمة الله -عز وجل- التي هي صفة من صفاته.
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah ar-Rajihi berkata:
Maka sesungguhnya rahmat itu ada dua, yaitu:
Pertama: yaitu rahmat yang merupakan salah satu sifat di antara sifat-sifat Allah, sifat yang senantiasa ada pada dzat-Nya sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya …
Kedua: yaitu rahmat yang merupakan makhluk sebagaimana telah datang (kabarnya) di dalam hadits bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda:
Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman kepada surga, “Kamu adalah rahmatku.”
Maka ini adalah rahmat yang merupakan makhluk. Demikian juga di dalam hadits yang lain, (Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda), “Sesungguhnya Allah ta’ala memiliki seratus rahmat. Satu rahmat diturunkan ke bumi sehingga dengannya makhluk saling berkasih sayang sampai-sampai binatang pun mengangkat kaki dari anaknya karena khawatir melukai anaknya itu.”
Ini adalah rahmat yang merupakan makhluk, rahmat yang (keberadaannya) merupakan atsar (bukti) dari sifat rahmat Allah ‘azza wa jalla (sebagai salah satu) sifat dari sifat-sifat Allah …
وقال الشيخ أيضاً:
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah ar-Rajihi juga berkata:
Menukil dari sini: http://audio.islamweb.net/audio/index.php?page=FullContent&audioid=220511
فالله تعالى رحيم، ولا يقال: إنه في وقت رحيم وفي وقت ليس برحيم؛ لأنها من صفات الله الذاتية.
Maka Allah ta’ala itu rahim (yang memberikan rahmat), dan tidak bisa dikatakan, “Dia itu memberi rahmat pada suatu waktu, dan pada waktu yang lain tidak memberi rahmat,” karena sesungguhnya rahmat itu merupakan salah satu sifat di antara sifat-sifat dzatiyah Allah …
Bandung, 9 September 2012
–HENDRA WIBAWA IBN TATO WANGSA WIDJAJA–
Rahmat itu makhluk?? masih blm ngerti mang @__@
maksudnya, rahmat itu ada dua macam, Amirah … he he he …
yaitu rahmat yang merupakan sifat dzatiyah Allah, dan rahmat yang merupakan makhluk …
naaah, yg berupa makhluk itu serupa manusia atau gmn mang?
bukan, bukan serupa manusia …
tidak semua makhluk itu berwujud seperti manusia atau binatang …
bukankah perbuatan yang kita lakukan juga merupakan makhluk? coba lihat QS. ash-Shaffat (37): 96)
hhhmmmmmm…. *masih loading 😀
he he he …
jaringan lelet …
rahmat yang serupa mahluk, apa maksudnya, perbuatan baik kita Mas Hen ?
seperti disebutkan dalam hadits di atas, di antara rahmat itu berupa kasih sayang makhluk, kasih sayang manusia kepada sesamanya, juga kasih sayang induk hewan kepada anaknya, dan lain-lain …
Alhamdulillah…..
masih diberi kasih sayang
lalu bagaimana dengan orang-orang yang hatinya beku dari kasih sayang ?
siapa tak menyayangi takkan disayangi … he he he …
telat absen baru mampir….
dan seperti biasanya….sangat berfaedah! 🙂
terima kasih sudah mampir, Mas Syamsul …
semoga berfaidah untuk kita semua …
Baru tahu kalau ada rahmat yang berupa makhluk. Jadi kasih sayang manusia terhadap segala sesuatu adalah makhluk berupa sifat kasih sayang yg melekat pada makhluk? Sementara sifat rahmat Allah berbeda dengan sifat rahmat yang berupa makhluk itu ya?
itu baru satu rahmat padahal, ya …
bagaimana kalau seratus rahmat? dan yang sembilan-puluh-sembilan itu akan didapat di akhirat kelak … he he he …
iya, seperti disebutkan dalam hadits di atas … he he he …
Komenku hilaaaannnggg!
Anehhhhh…
Sebenarnya sih hebat ya, bisa menghilang. cling cling!
iya hebat sekali …
ajaib … he he he …
iya, padahal replyku ada …
aneh … he he he …
sifat Allaah.. melekat ya…
nah lhoo fajar masih bingung bang bedanya asma shifat sama dzat..
*payah banget ga ngedong2.. *dung2
shifat Allah itu ada yang tsubutiyah dan ada yang salbiyah. Shifat subutiyah itu ada yang dzatiyah dan ada juga yang fi’liyah.
Shifat dzatiyah itu maksudnya sifat yang terus-menerus ada, tak pernah hilang. Contohnya “tangan Allah”, “mata Allah”, dll.
Sifat fi’liyah misalnya “istawa”, “turun (ke langit dunia”, “sifat maja’ (datang)”, dll yang berkaitan dengan perbuatan Allah …
Shifat Ikhtiariyah adalah sifat yang berkaitan dengan kehendak Allah, misalnya “ghadab (marah)” dll …
wallahu a’lamu …
Hmmm… penjelasan lengkap tentang ini ada di buku apa ya, Kang?
bisa dicari di buku-buku yang membahas masalah asma dan sifat Allah, Novi …
misalnya karangan syaikh Ibn ‘Utsaimin -rahimahullah- …
insya Allah ada … he he he …
Makasih. Ntar mau nyari bukunya lagi.
semangaattt, Novi …! he he he …
wekkkk =p
wakkkk … he he he …
kwikk… *melengkapi kalimat kwak, kwek, dan kwik, keponakan donal bebekkk
awas ada gerombolan si berat … he he he …