Sepertinya nazhar itu bukan hanya untuk menikah saja –atau untuk menikah lagi- … tetapi juga untuk penerimaan kabar dan pengambilan ilmu agama; juga untuk hal-hal yang telah diperbuat …
حدّثنا حَسَنُ بْنُ الرّبِيعِ. حَدّثَنَا حَمّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ أَيّوبَ وَهِشَامٍ، عَنْ مُحَمّدٍ. وَحَدّثَنَا فُضَيْلٌ. عَنْ هِشَامٍ. قَالَ وَحَدّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ حُسَيْنٍ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ مُحَمّدِ بْنِ سِيرِينَ قَالَ: إِنّ هَذَا الْعِلْمَ دِينٌ. فَانْظُرُوا عَمّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ -صحيح مسلم
Muhammad bin Sirin berkata, “Sesungguhnya ilmu ini merupakan agama, maka seyogianyalah kalian melihat dari siapa mengambil agama kalian.” (Muslim dalam mukadimahnya)
حدّثنا أَبُو جَعْفَرٍ مُحمّدُ بْنِ الصّبّاحِ. حَدّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ زَكَرِيّاءَ، عَنْ عَاصِمٍ الأَحْوَلِ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ: لم يَكُونُوا يَسْأَلُونَ عَنِ الإِسْنَادِ. فَلَمّا وَقَعَتِ الْفِتْنَةُ، قَالُوا: سَمّوا لَنَا رِجَالَكُمْ. فَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ السّنّةِ فَيُؤْخَذُ حَدِيثُهُمْ، وَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ الْبِدَعِ فَلاَ يُؤْخَذُ حَدِيثُهُمْ – صحيح مسلم
Ibn Sirin berkata:
Dahulu mereka (para salaf) tidak pernah menanyakan tentang sanad, (namun) tatkala terjadi fitnah, mereka pun berkata, “Sebutkan kepada kami orang-orang kalian (para perawi yang meriwayatkan).” Maka jika dilihat bahwa para perawinya itu dari kalangan Ahl as-Sunnah, diambillah hadits mereka, namun jika dilihat bahwa para perawinya itu dari kalangan ahli bid’ah, tidaklah diambil hadits mereka itu. (Muslim dalam mukadimahnya)
Allah berfirman:
وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
“ … dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.” (QS. al-Hasyr: 18)
Bandung, 3 Desember 2013
–HENDRA WIBAWA IBN TATO WANGSA WIDJAJA–
kang…. mengenai ucapan “lihatlah apa yang dikatakan dan jangan lihat siapa yang mengatakan” itu shahih nggak? benarkah disandarkan kepada Ali bin Abi Tahlib radhiyallaahu ‘anhu
kalimat itu memang terkenal, dan dikatakan sebagai ucapan ‘Ali bin Abu Thalib -radhiyallahu ‘anhu …
Akan tetapi -sejauh pengetahuan saya- tidak ada sanad yang menyampaikan ucapan itu kepada ‘Ali … wallahu a’lamu …
pepatah bukan ya mas Hen?
bisa jadi itu adalah pepatah, Mas Syamsul …
wallahu a’lamu … 😀