Hassanah binti Muhammad Nashir ad-Din al-Albani
http://alamralateeq.blogspot.com/2013/09/blog-post_24.html
قالَ ربُّنا -تباركَ وتعالىٰ- في سورةِ “الأعرافِ”: {وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَـذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَـا إِلَيْكَ قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاء وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَـاةَ وَالَّذِينَ هُم بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ}[الأعراف: ١٥٦]
Rabb kami –tabaraka wa ta’ala– berkata dalam surah al-A’raf:
“Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali kepada-Mu.” Allah berfirman, “Azab-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Kukehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Kutetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS. al-A’raf: 156)
وفي تفسيرِ {هُدْنَـا إِلَيْكَ}؛ قالَ العلَّامةُ الشّنقيطيُّ -رحمهُ اللهُ- في “العذبِ النَّميرِ”*:
“وقوله: {إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ} العربُ تقولُ: هادَ يهودُ: إذا تَابَ ورَجَعَ.
وهٰذا هو المعنىٰ المشهورُ الصّحيحُ في هٰذِهِ الآيةِ {إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ}؛ أي: تُبْنَا ورَجَعْنَا إليكَ.
وهٰذا كالتّعليلِ لـمَا قبلَهُ؛ لأنَّ التَّوبةَ والإنابةَ والرُّجوعَ إليهِ منَ الأسبابِ التي يَكتبُ اللهُ بـهَا حسنةَ الدُّنيا، وحسنةَ الآخرةِ!
العربُ تقولُ: هُدْ أيُّهَا الرَّجُلُ. تُبْ إلىٰ اللهِ منْ ذنوبِكَ وارْجِعْ.
وهادَ: أيْ: تابَ.
والـهُودُ: جمعُ (هائِدٍ)؛ وهوَ (التَّائبُ).
وقد قالَ بعضُهُمْ:
يَا رَاكِبَ الذَّنْبِ هُدْ هُدْ … واسْجُدْ كَأَنَّكَ هُدْهُدْ!”. انتهى.
واللهُ تعالى أعلمُ.
Mengenai tafsir ucapan, “Hudnaa ilaika (kami kembali kepada-Mu),” al-‘Allamah asy-Syinqithi –rahimahullah– berkata di kitab al-‘Adzb an-Namir:
Dan firman-Nya, “Innaa Hudnaa ilaika,” orang Arab mengatakan, “Haada yahuud,” apabila seseorang bertaubat dan kembali. Dan ini merupakan pengertian yang umum dan benar dalam ayat, “Innaa hudnaa ilaika,” yakni, “Kami bertaubat dan kembali kepada-Mu,” dan ini seumpama alasan bagi ucapan sebelumnya (yakni ucapan: Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat –pent) karena taubat, al-inabah, dan kembali kepada-Nya itu termasuk di antara sebab-sebab ditetapkannya kebaikan dunia dan akhirat oleh Allah.
Orang Arab mengatakan, “Hud ayyuha ar-rajul! Tub ilallah min dzunubika warji’ (Kembalilah wahai kaum! Bertaubatlah kau kepada Allah dari dosa-dosamu dan kembalilah!”
Dan Haada adalah taaba (kembali), sedangkan kalimat al-huud, bentuk jamaknya adalah haa-id dan itu berarti at-taa-ib (yang bertaubat).
Berkata sebagian di antara mereka (orang Arab):
يَا رَاكِبَ الذَّنْبِ هُدْ هُدْ … واسْجُدْ كَأَنَّكَ هُدْهُدْ!”.
Wahai pengayuh dosa, hud hud (bertaubatlah, bertaubatlah) … dan bersujudlah seakan-akan kau burung Hudhud …
Wallahu a’lamu …
*
**
*Tambahan dari saya:
Ada yang mengatakan bahwa sebutan Yahudi itu berasal dari ucapan mereka, “Inna hudnaa ilaika,” di antaranya sebagaimana disebutkan dalam tafsir Ibn Katsir bahwa Ibn Jarir mengatakan:
حدثنا ابن وكيع، حدثنا أبي، عن شريك، عن جابر، عن عبد الله بن نجي عن علي رضي الله عنه قال: إنما سميت اليهود لأنهم قالوا :إنا هدنا إليك
Telah menceritakan kepada kami Ibn Waki’, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Syuraik, dari Jabir, dari ‘Abdullah bin Nuja, dari ‘Ali –radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Hanyalah dinamai dengan sebutan Yahudi lantaran mereka mengatakan, “Innaa hudnaa ilaika.”
Hanya saja pada sanadnya ada perawi lemah, yaitu Jabir (bin Yazid al-Ju’fi) … wallahu a’lamu …
Bandung, 21 Februari 2013
–HENDRA WIBAWA IBN TATO WANGSA WIDJAJA—
hudy, jar!
ga jadi hud2 kalo buat fajar.. hehe
semangat …
*teriak … he he he …
sedangkan burung hud-hud itu diambil dari kata hud (bertaubatlah), kang? atau gimana?
bukan, Bang … Hudhud itu bukan dari kata itu …
Hudhud itu nama suatu jenis burung …
di kamus dikatakan pula:
سجود الهُدْهُد : مثَل لمن يكثر السجود
sujud al-hudhud, pemisalan untuk yang banyak sujud …
terima kasih, kang 😀
iya, terima kasih kembali … he he he …
Sampai juga akhirnya walaupun telat dikit
meskipun semut merayap, tetapi sampai juga akhirnya … he he he …