هَذَاحَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفاً. فَهُوَ يَهْوِي فِيالنّارِ الاَنَ
“Itu adalah (suara) batu yang dilemparkan ke dalam neraka dari semenjak tujuh puluh musim gugur yang lalu. Dia jatuh ke dalam neraka, dan (baru) sekarang sampai ke dasarnya.” (HR. Muslim)
وَإِنَّرِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Dan sesungguhnya aroma surga itu dapat tercium sejauh jarak tujuh puluh musim gugur.” (HR. at-Tirmidzi)
*
**
SyaikhMuhammad Shalih al-Munajjid –hafizhahullah …
السؤال:
أقرأبعض الأحاديث فأجد أن فيها وحدات قياسية مثل سبعون خريفا, أربعون خريفا أريد توضيح المقصودبكلمة خريف
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid –hafizhahullah–ditanya:
Aku membaca beberapa hadits dan kutemukan di dalamnya ungkapan-ungkapan semisal “tujuh puluh musim gugur” atau “empat puluh musim gugur”. Aku ingin mendapatkan penjelasan mengenai maksud dari ungkapan “musim gugur” tersebut.
الجواب:
الحمد لله
المقصود بخريف في تلك الأحاديث هو ( السنة ) ,وهو من باب إطلاق البعض وإرادة الكل, لأن كل سنة فيها خريفواحد ، فإذا مر سبعون خريفا ، فقد مر سبعون عاما
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid –hafizhahullah–menjawab:
Alhamdulillah …
Ungkapan “musim gugur” dalam hadits-hadits tersebut maksudnya adalah “tahun”, dan ungkapan ini termasuk kedalam bab “menyebutkan sebagian tetapi yang dimaksud adalah keseluruhan” lantaran setiap satu tahun mestilah memiliki satu musim gugur di dalamnya.Dengan demikian, jika telah berlalu tujuh puluh musim gugur, itu berarti telah terlewati tujuh puluh tahun.
وهذا من الأساليب المعروفة عند العرب : أنيطلقوا على الشيء اسم جزء منه ؛ مثل قولهم : رأيت عينا يقصدون جاسوسا, فالعين هيبعض الجاسوس , وكذلك الخريف فهو بعض السنة وقد أطلقوه على السنة كلها.
Dan ini termasuk gaya bahasa yang dikenal, yaitu mereka mengatakan sesuatu dengan menyebutkan sebagian dari sesuatu itu.Umpamanya adalah ungkapan mereka, “Aku melihat ‘ain,” namun yang mereka maksudkan adalah, “Aku melihat mata-mata,” lantaran ‘ain itu bagian dari mata-mata. Demikian juga dengan kharif (musim gugur), lantaran musim gugur itu bagian dari satu tahun dan mereka memutlakkannya sebagai sebutan untuk satu tahun penuh.
قال في فتح الباري ( 8 / 455) : الْخَرِيفزَمَان مَعْلُوم مِنْ السَّنَةِ ، وَالْمُرَاد بِهِ هُنَا اَلْعَام وَتَخْصِيصاَلْخَرِيفِ بِالذِّكْرِ دُونَ بَقِيَّةِ اَلْفُصُولِ – اَلصَّيْف وَالشِّتَاءوَالرَّبِيع – لِأَنَّ اَلْخَرِيفَ أَزْكَى اَلْفُصُول لِكَوْنِهِ يُجْنَى فِيهِاَلثِّمَارُ
والله أعلم
Ibn Hajar berkata di kitab Fath al-Bari (8/455), “Musim gugur itu suatu masa yang dikenal dalam satu tahun, dan yang dimaksud dengan (ungkapan) musim gugur di dalam hadits, maksudnya adalah satu tahun (penuh). Penyebutan musim gugur secara khusus tanpa menyebutkan musim-musim lainnya -seperti musim panas, musim dingin, dan musim semi, dikarenakan musim gugur itu merupakan musim yang paling bersih berdasarkan keadaannya sebagai masa panen, masa dipetiknya buah-buahan.”
Wallahu a’lamu …
Bandung, 13 November 2014
–HENDRA WIBAWA IBN TATO WANGSA WIDJAJA–
tapi pasti ada keistimewaan musim gugur kang. kalao nggak kenapa nggak disebutin musim semi… kan lebih indah 😀
Musim gugur itu memang cantik kang 🙂
bukannya lebih cantik musim semi ya, teh?
soalnya saya belum pernah lihat aslinya ;D
Masing-masing cantik kang..beda art nya saja… tp kalau musim gugur itu rasanya lebih romantis gitu 😀
Musim semi banyak bunga, tp di Indonesia bunga banyak juga, jd sensasinya beda gitu hehe
apalagi di Bandung, teteh … banyak bunga …
Bandung kota kembang … heu heu heu …
Komo upami di Lembang mah nya kang… eeh dimana teh di Cihideung.. Eeeh masih keneh kitu aya anu icalan kembang..??
cihideung masih keneh janten pusat kembang, Teteh …
tapi seueur lahan nu tos dianggo perumahan …:D
Euuuh… kitu…
sumuhun, Teteh … 😀
saya juga belum pernih lihat aslinya, bang …
Teteh sering melihat musim gugur, ya?
di jerman pasti ada musim gugur, ya …
Hihi….
itu sudah dijelaskan oleh Ibn Hajar, karena musim gugur itu musim yang bersih, musim saat buah-buahan dipanen … 😀
*merinding* *ngeri*
iya, merinding …
semoga Allah memasukkan kita ke dalam surga-Nya dan melindungi kita dari neraka-Nya …
aamiin…aamiin.. aamiin
*khusyu*
ikut khusyu … 😀