Bait-bait Syair al-Mutanabbi yang terkadang dibaca oleh Ibn Taimiyah -rahimahullah- ketika berdoa dalam sujudnya …
link: Syaikh Abu Ja’far ‘Abdillah bin Fahd al-Khulaifi
http://alkulify.blogspot.com/2013/10/blog-post_2839.html
قال ابن كثير في البداية والنهاية (11/ 292 ) :”
ومنها قوله- يعني المتنبي – :
يا من ألوذ به فيما أؤمله * ومن أعوذ به مما أحاذره
لا يجبر الناس عظما أنت كاسره * ولا يهيضون عظما أنت جابره
وقد بلغني عن شيخنا العلامة شيخ الاسلام أحمد ابن تيمية رحمه الله أنه كان يكره على المتنبي هذه المبالغة في مخلوق ويقول: إنما يصلح هذا لجناب الله سبحانه وتعالى.
وأخبرني العلامة شمس الدين ابن القيم رحمه الله أنه سمع الشيخ تقي الدين المذكور يقول: ربما قلت هذين البيتين في السجود أدعو الله بما تضمناه من الذل والخضوع “
Ibn Katsir -rahimahullah- berkata di kitab al-Bidayah wa an-Nihayah (11/292): Dan di antaranya adalah ucapan al-Mutanabbi dalam syairnya:
yaa man aluudzu bihi fiimaa u-ammiluhu; wa man a’uudzu bihi mimmaa uhaadziruhu
laa yajburun naasu ‘azhman anta kaasiruhu; wa laa yahiidhuuna ‘azhman anta jaabiruhu
(wahai dzat yang aku berlari kepada-Nya dan meminta pertolongan-Nya dalam mencapai harapan-harapanku; wahai dzat yang aku berlindung kepada-Nya agar selamat dari ahwal yang menakutkanku … tidaklah manusia bisa memperbaiki tulang belulang yang Kau remukkan; dan tidaklah mereka bisa menghancurkan tulang belulang yang telah kau pulihkan)
Telah sampai kepadaku ucapan dari guru kami, Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah -rahimahullah- bahwasanya beliau membenci ungkapan hiperbol al-Mutanabbi yang ditujukan kepada makhluk tersebut, dan beliau mengatakan, “Ungkapan ini hanya layak ditujukan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.”
Dan Ibn al-Qayyim -rahimahullah- telah pula mengabarkan kepadaku bahwasanya ia mendengar guru kami, Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah, berkata, “Terkadang kulantunkan kedua bait al-Mutanabbi ini dalam sujudku. Aku berdoa kepada Allah dengan mengucapkan kedua bait tersebut lantaran terkandung di dalamnya ungkapan kerendahan diri hamba di hadapan Allah dan ketundukan hamba terhadap-Nya.” -SELESAI …
Bandung, 23 Agustus 2019
–HENDRA WIBAWA IBN TATO WANGSA WIDJAJA–