Kau memandangku di tanah prahara ketika bumi telah mati dan mimpi-mimpi pun binasa. Aku menatap matamu yang dulu seakan dipenuhi kerlip kunang-kunang di kehitaman malam yang kini tiada …

Kau memandangku di tanah prahara ketika bumi telah mati dan mimpi-mimpi pun binasa. Aku menatap matamu yang dulu seakan dipenuhi kerlip kunang-kunang di kehitaman malam yang kini tiada …

“Kau boleh menangis dan juga nestapa,” kataku. “Tetapi jangan pernah kau patah.”

Bandung,

–Hendra Wibawa ibn tato Wangsa Widjaja–

One comment on “Kau memandangku di tanah prahara ketika bumi telah mati dan mimpi-mimpi pun binasa. Aku menatap matamu yang dulu seakan dipenuhi kerlip kunang-kunang di kehitaman malam yang kini tiada …

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s