Pada banyak alinea ia meriwayatkan kita yang kasmaran dan menjadikan kita aksara kesedihannya. Kita menyejarah lewat durja-toreh-penanya yang membekaskan kau dan aku di benak zaman. Kuharap kau tahu, kita memang sejarah atau menjadi sejarah yang ditulis dengan huruf-huruf kecemburuannya …
Bandung, 2 September 2019
–HENDRA WIBAWA IBN TATO WANGSA WIDJAJA–